Sunday, May 5, 2019

Mutiara Kata



Saya juga tidak dapat mengikis ingatan kepada suasana gerun yang menyelubungi pekan Mazar, tatkala petang itu kami didatangi gerhana matahari yang penuh. Rumah-rumah ditutup dengan kotak dan papan. Jalan raya kosong dan sunyi sepi. Namun seluruh masjid mendirikan solat sunat gerhana matahari. Satu rakaat diisi dengan surah sepanjang al-Baqarah, seluruh ruang udara penuh dengan ayat-ayat suci memuji kebesaran Allah dalam hening sepi manusia bertafakur. Ia sungguh mendebarkan dan mendatangkan perasaan gementar melihat kejadian yang maha luar biasa itu. Gerhana matahari petang itu menjadikan seluruh jiwa saya terpaku antara angkasa yang tepu dengan bacaan imam di masjid-masjid, dengan sinar merah dari langit yang menyala hingga lewat senja.

Hasrizal Abdul Jamil, Rindu Bau Pohon Tin.

No comments: